Senin, 10 Agustus 2020

“Sang Manusia Kereta Api” itu

Judul Buku:
SOEMINO EKO SAMPUTRO,
"Lokomotif" Kebijakan Perkereta-apian Nasional
Tim Penulis:
Yoyok Widoyoko, Budut Widibyo, Budi Nugroho, dkk.
Tebal: xxxvi + 476 Halaman
Penerbit: Gibon Books, Depok - Jakarta
Edisi: Cetakan II (Penyempurnaan, Cetak Ulang), November 2019
Kondisi: Isi BW + Foto-foto FC

BAGI DUNIA PERKERETA-APIAN INDONESIA, bulan Agustus 2005 merupakan salah satu milestone penting. Pasalnya, di awal Agustus 2005, saat Indonesia memasuki usia kemerdekaan ke-50 tahun, untuk kali pertama memiliki instansi Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkereta-apian di bawah Kementerian Perhubungan. Ketika itu, sosok Soemino Eko Saputro yang pernah sukses menjadi Direktur Utama Perumka (1995-1998) dengan “terobosan” KA Eksekutif Argo, ditugaskan menjadi Sang Direktur Jenderal Perkereta-apian yang pertama.

Buku yang kali pertama kami cetak pada tahun 2007 ini berkisah seputar jejak-langkah perkereta-apian nasional dan serangkaian kebijakan yang digulirkan oleh Soemino ketika itu. Sebuah buku yang hingga sekarang ini masih menjadi “rujukan” pembangunan perkereta-apian nasional.

Setelah memasuki masa pensiun, Soemino terus concern bergiat dalam dunia perkereta-apian. Selamaka ini, selain terus aktif dalam MASKA (Masyarakat Perkereta-apian Indonesia) dan PIK3A (Perhimpunan Industri Kecil Komponen Kereta Api), dia juga aktif terlibat dalam berbagai kajian seputar pembangunan perkereta-apian nasional.

Buku ini pun kami cetak ulang sebagai “kado” untuk Soemino yang kini mengemban tugas sebagai salah satu Ketua Program Studi (Prodi) pada Institut Transportasi dan Logistik (ITL) Trisakti, Jakarta, yang antara lain juga membidangi studi per­kereta-apian. Kiranya bapak dua orang anak ini, yang kini memasuki usia 72 tahun selalu diberi kesehatan agar bisa terus melakukan aktivitas yang bermanfaat bagi banyak orang, bagi masyarakat dan bangsa-negara Indonesia.

Semoga pula Edisi Cetak Ulang buku ini bisa memberikan manfaat dan pembelajaran bagi para pembaca, terutama bagi para stakeholders perkereta-apian nasional. Selamat membaca. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar